Label:

Menurutku “MEMBERANTAS PENGAMEN ? ”


“baru saja duduk, datang pengamen lagi.” Katanya dengan nada kecut
Kalimat tersebut terlontar dari mulut seorang ibu yang sedang menikmati malam bersama suaminya, yang sedang duduk bersebelahan dengan saya.

Sebenarnya ibu tersebut hanya bermaksud mengunggkapkan rasa jengkelnya saja, karena banyaknya pengamen yang hilir mudik bergantian meminta sedekah, bukan karena ibu tersebut tak mempunyai cukup uang receh, tapi lebih di karenakan suasana malam yang ingin di nikmati ibu tersebut jadi terkesan “risih”.

Saya tak akan menyalahkan perilaku ibu tersebut, karena memang di kota-kota besar banyaknya pengamen menjadi salah satu faktor kota tersebut menjadi tampak “kotor”. Sebenarnya masalah pengamen jalanan tersebut adalah masalah klasik. Pengamen pun memiliki beragam alasan mengapa mereka menjadi pengamen, ada yang karena ingin sekedar ungkapan kebebasan, ada yang ingin menjadikannya sebagai nafkah hidup, ada pula yang menjadikannya hanya sebagai alasan bersenang-senang.

Tentu ini adalah pekerjaan rumah yang harus kita pikirkan bersama-sama. Bukan dengan cara memberantas mereka tapi dengan cara merubah pola pikir mereka.

Sebenarnya mereka sangat ingin bekerja secara layak seperti orang-orang pada umumnya. Aku mempunyai teman yang bernama joni, dia biasa mengamen di alun-alun sidoarjo dari pagi sampai malam, penghasilannya pun lumayan sehari dia dan teman-temannya bisa mendapatkan sampai seratus ribu lebih. Ketika kau tanya mengapa tak kerja seperti orang pada umumnya ? dia pun menjawab dengan 2 alasan. Yang pertama, sebelumnya dia pernah bekerja di sebuah pabrik rumah tangga, joni mengatakan bahwa bekerja seperti itu tak membuatnya bebas sehinggah menyebabkan joni tak nyamana bekerja dengan seperti itu. Yang kedua adalah bekerja seperti itu penghasilannya tak sebesar ketika mengamen di jalanan.

“Yo iyo mas, lapo kerjo dadi pegawai, sak ben isuk sampek bengi , sak ben ulan bayaran’ne podo, sing onok awak pegel hati gak happy, duit gak nambah” kata joni.

Karena perkataan joni itulah saya dapat menyimpulkan, bahwa sebenarnya pengamen juga ingin bekerja secara layak, hanya saja apakah nanti pekerjaan itu akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari mengamen ?!. itulah yang di khawatirkan si joni. Jika dia dapat menghasilkan uang tanpa kerja yang begitu keras, dengan kebebasan tanpa aturan serta penghasilan yang jauh lebih besar, maka si joni akan tetap memilih pekerjaan sebagai pengamen.

Permasalahan ini tentu haruslah di cermati oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait, bagaima cara membentuk dan merubah pola pikir seperti yang di alami joni ini. Bukan dengan cara memberantas mereka, karena mereka adalah sama dengan manusia lainnya yang ingin menjadi manusia yang di pandang layak. Maka marilah kita bersama-sama merubah pola pikir mereka dengan cara jangan menjauhi mereka.


1 komentar:

  1. SISI NADIA mengatakan...:

    Happy Good Day para member setia AGENS128, oke gengs untuk kalian yang sedang mencari situs game online yang lengkap dan memberikan jutaan bonus menarik untuk kalian semua kami menyarankan situs AGENS128 yang bisa kalian mainkan bersama dengan teman teman kalian semua, karena situs AGENS128 merupakan salah satu situs terpercaya SE- INDONESIA dan berapapun kemenangan yang kalian dapatkan akan di bayarkan secara lunas ke dalam rekening kalian semua, jadi jangan ditunggu lagi keberuntungan yang akan menghampiri kalian semua daftarkan diri kalian sekarang juga dan menangkan puluhan juta rupiah hanya bersama AGENS128 sekarang juga.

    Untuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
    BBM : D8B84EE1 atau AGENS128
    WA : 0852-2255-5128

    Ayo tunggu apalagi !!

Posting Komentar