Label: , ,

Ceritaku "Keanehan di Puncak Pawitra"

Gunung memang selalu menyimpan misteri bagi para pendaki. Dan bagi pendaki gunung mengalami hal-hal yang ganjil serta  gaib memang sudah menjadi hal yang biasa di kalangan mereka. aku sebagai seorang yang suka mendaki gunung, percaya bahwa memang hal-hal seperti itu memang ada. Karena aku pun beberapa kali pernah mengalami kejadian yang ganjil ketika mendaki gunung. Setiap gunung memang memiliki cerita mistisnya masing-masing. Dan aku akan menceritakan sekilas salah satu pengalaman mistik saat mendaki gunung penanggungan bersama adik perempuanku.


Hari itu, hari kamis aku bersama adikku debby (waktu itu 18 tahun usianya) pergi mendaki gunung penanggungan dan memang saat itu aku bertujuan untuk membawa adikku berada di puncak gunung penangungan (puncak pawitra) trawas-jawa timur. Kita berangkat dari rumah pada pukul 10 pagi. Dan sampai di lokasi perijinan pada sekitar pukul setengan sebelas siang.  Kita memulai pendakian pukul 13.00 wib , yang sebelumnya berisitirahat di pos perijinan terlebih dahulu. 

Mak Ti. Adalah pemilik warung, yang warungnya  juga di jadikan pos perjinan bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian ke gunung penanngungan. Tanpa meminta informasi kepada Mak Ti tentang berapa jumlah pendaki yang melakukan perjalanan pendakian hari itu, kita pun dengan percaya diri melangkahkan kaki menuju puncak pawitra dengan di sertai doa terlebih dahulu.

Singkat cerita kami sampai di puncak bayangan sekitar pukul 16.00 wib, dan memutuskan untuk sejenak beristirahat untuk melepas lelah. Saat kita berada di puncak bayangan memang tak terlihat satu pendaki pun yang sedang berada di sana, ataupun ketika kita berjalan menuju puncak bayangan memang tak menjumpai satu pendaki pun. Alias di puncak bayangan waktu itu hanya kita berdua.

Sekitar pukul 17.00 wib, kita pun memutuskan melanjutkan perjalanan. Pendakian ke salah satu gunung ini adalah pengalaman pertama bagi adikku. Jadi wajar jika aku sebagai seorang kakak sedikit was-was dengan kondisi adikku, tapi syukurlah masih tampak keceriaan dan semangatnya kala itu.
Saat itu kita yakin bahwa setidaknya mungkin ada beberapa para pendaki yang sedang camp di atas puncak pawitra. Dengan berbekal keyakinan itulah kami  bersemangat terus melangkahkan kaki.
Hari sudah mulai gelap. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak sambil menunggu datangnya pagi, di sebuah gua yang terletak di sisi jalur pendakin, untuk sekedar mengistirahatkan badan yang tampak mulai kelelelahan. Mungkin sekitar pukul 19.00 wib kala itu.

Malam itu cuaca di langit tampak cerah hanya saja terkadang hembusan kabut membuat malam menjadi semakin dingin. Aku pun bertugas membuat teh,kopi dan juga memasak untuk adikku. Setelah menyantap makanan kita pun bercerita-cerita dan bercanda-canda. Hingga keanehan pun terjadi.
Jarak antara gua yang kita tempati dengan puncak pawitra sekitar 500 meter atau kurang lebih 15 menit waktu normal dari gua menuju puncak pawitra.

Adikku mengatakan jika dia mendengar suara-suara seperti orang yang sedang berbicara dan mengobrol di atas puncak sana. Aku pun yang juga mendengarnya berkata kepada adikku untuk menyakinkannya
“pasti nang dukur kunu onok akeh uwong sing lagi ngecamp, ” celetukku pada adikku.
Kita yang mendengar hal itu tidak menganggap hal tersebut adalah sebuah keanehan. Kita pun kembali melanjutkan bercerita satu sama lain. Hingga saat itu pada pukul sekitar 23.00 wib, kita melihat sebuah cahaya berada di puncak bayangan. Cahaya tersebut sepertinya berasal dari cahaya sebuah senter, cahaya tersebut bukan hanya satu melainkan ada banyak hanya sata jarak antara cahaya yang satu dengan yang lainnya tidak berdekatan, dan cahaya tersebut berada di jalur pendakian. Kita yakin saat itu memang akan ada pendaki yang  melakukan pendakian malam itu. karena cahaya senter tersebut seperti sedang berjalan menghampiri kami. Kita pun senang, karena akan ada teman yang menemani perjalanan kita sampai ke puncak. 

Aku pun antusias melihat hal itu, hingga aku  memberikan kode dengan menyala matikan lampu senterku ke arah mereka yang akan mendaki untuk memberi tanda bahwa kita berada di sekitar gua tersebut.
Sejam kita menunggu mereka, dua jam kita tetap menunggu mereka yang cahaya senternya kala itu masih bisa kita lihat. Sudah 3 jam kita menunggu mereka, tapi mereka tak juga sampai pada gua yang kita tempati. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk tidur di dalam gua tersebut.
Aku yang saat itu memang tidak benar benar tertidur, karena aku bertanggung jawab untuk menjaga adikku. Tepat pada pukul 04.00 wib, aku membangunkan adikku yang tampak kedinginan untuk mempersiapkan diri mendaki kembali. Sebelum mendaki itu aku memasak terlebih dahulu.
“eh, pendaki’e wes munggah ta ?” tanya adikku
“embo, ket mau gak lewat, paling ngecamp nang puncak bayangan.” Kataku.

Tepat pada pukul 04.30 wib, kita pun melanjutkan pendakian menuju puncak pawitra. Dengan asumsi kita, bahwa di puncak pawitra ada para pendaki yang ngecamp di sana.
Sekitar pukul 05.00 kita pun akhirnya sampai di puncak pawitra dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Saat itu langit masih gelap, dan fajar masih belum menampakan dirinya., dan di sekitar kita memang masih tidak tampak para pendaki. 

Kita pun dengan antusiasnya menunggu datangnya sang fajar sambil menggigil kedinginan. Sambil menunggu siapa tahu ketika langit mulai terang kita bisa melihat di mana lokasi para pendaki yang kita dengar suara-suaranya tadi malam berada.

Matahari pun menampakkan dirinya, dan sedikit demi sedikit mengangkat dirinya ke atas.kita pun sedikit terkaget dan terherab-heran karena asumsi kita sebelumnya bahwa ada pendaki di puncak pawitra selain kita ternyata salah. Tak ada satu orang pendaki pun, dan tak ada tenda 1 pun yang ngecamp di sana. Lalu yang kita dengar tadi malam itu apa dan siapa ?!

Setelah 1 jam berada di puncak pawitra kami pun beranjak turun, kita pun saat itu menyakini bahwa akan bertemu dengan para pendaki di puncak bayangan yang kita lihat tanda-tandanya tadi malam.
Setelah berjalan hampir 2 jam, kita pun sampai di puncak bayangan, tapi sekali lagi tak ada para pendaki di sana satu pun. Lalu yang kita lihat tadi malam itu apa dan siapa ?

Hal itu masih menjadi misteri bagi kita berdua sampai saat ini. Terutama bagi adikku yang baru melakukan pendakian pertamannya. Dan biarlah itu tetap menjadi misteri alam yang menambah keunikan cerita pendakian gunung.













2 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    Sdr Ronald, anda cuma bisa hapus account fb tapi tidak bisa menghindar di dunia taekwondo. Ini sms sdr terakhir ke saya:

    Jan 30. 08:07

    Selamat pagi. sabeum nim

    Sya minta waktu 3 minggu lagi sabeum nim.
    Karena ini saya lagi berusaha jual spd motor saya.
    sy jg sudah memberi tahu sabeum nim stevanus(pengprov) perihal permasalahan yang sedang saya hadapi.
    sy mohon waktu 3 minggu lagi sabeum nim sekitar tgl 21 februari sabeum nim.

    Ronald.

  1. SISI NADIA mengatakan...:

    Happy Good Day para member setia AGENS128, oke gengs untuk kalian yang sedang mencari situs game online yang lengkap dan memberikan jutaan bonus menarik untuk kalian semua kami menyarankan situs AGENS128 yang bisa kalian mainkan bersama dengan teman teman kalian semua, karena situs AGENS128 merupakan salah satu situs terpercaya SE- INDONESIA dan berapapun kemenangan yang kalian dapatkan akan di bayarkan secara lunas ke dalam rekening kalian semua, jadi jangan ditunggu lagi keberuntungan yang akan menghampiri kalian semua daftarkan diri kalian sekarang juga dan menangkan puluhan juta rupiah hanya bersama AGENS128 sekarang juga.

    Untuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
    BBM : D8B84EE1 atau AGENS128
    WA : 0852-2255-5128

    Ayo tunggu apalagi !!

Posting Komentar