* Chapter 4 : Entahlah...???
Sore itu kulihat dari balik jendela, indahnya hamparan sawah dan padinya yang mulai menguning, hijaunya pohon dan rerumputan dan langit yang tampak memerah. Dalam lamunan takjub akan kebesaran Tuhan, aku mengucap syukur kepada Tuhan, “thanks God, Kau menciptakan dunia dengan banyak keindahan dalam setiap incinya.”
Terdengar pengamen yang sedang bernyanyi di ujung gerbong, sekitar 2 menit dengan nyanyian yang mengambarkan penderitaan kehidupannya dan betapa sakitnya hati yang telah di kecewakan karena cinta.
Sekarang aku sudah berdiri sambil memangku tangan di pintu masuk gerbong kereta api yang menyambungkan antar gerbong satu dengan gerbong lainya. Mungkin terlalu lama duduk dan tak bisa terlalu banyak mengerakan badanku membuat pantat ini terasa panas dan gatal. Walapun untuk bisa berada di sini saja, sebelum itu aku harus berdebat terlebih dulu dengan diri, “berdiri atau duduk saja ya,sungkan ini mo lewat tapi harus melewati ibu no.25 E, kalau di marah bagaimana ya.??? Arrrrgghhhhhh.....(*sungkan)”. Tapi untung saja, apa yang dipikiranku tidak terjadi.
Berteman dengan lalu lalang para pedagang dan pengamen yang melintas di sampingku. Dan kulihat sesaat kereta melewati plang besar bertuliskan Stasiun Jombang.
Kereta pun berhenti hanya 2 menit lalu terdengar peluit dari kondektur yang berdiri di pintu masuk gerbong menandakan kereta telah siap untuk berangkat kembali.
Saat itu masih di tempat yang sama, ku lihat jam dan waktu menunjukan pukul 17.55 dan hujan gerimis mulai turun, aku mencoba duduk tepat pada pintu keluar gerbong dan membuka sedikit pintunya. Kurasakan angin begitu segar menerpa wajah dan badanku, dan tetesan –tetesan hujan terkadang membasahi rambutku yang mulia tampak kusut.
Dalam gelap malam terlihat samar-samar hamparan sawah. Tapi “upss..”.....kereta berhenti dalam di tengah di tengah hutan ada apakah ini. Sejenak ku dengarkan orang-orang di sampingku berkata “kereta kress iki...”. apakah itu kress..?? 1 menit aku menunggu dan berpikir lalu terlihat sorot lampu yang sangat dari kejauhan, dan melewat di samping kereta gaya baru malam. Ya..itu adalah sebuah kereta penumpang yang melintas di samping kami dengan kecepatan penuh. Aku mulai saat itu aku tahu bahwa pengertian kress = persilangan. Jadi ketika akan ada ketika akan ada kereta yang akan melintasi sebuah persilangan atau akan menganti jalur, kereta yang lebih dekat dengan persilangan lah yang di dahulukan dan kereta yang jauh dari persilagan harus menunggu kereta yang dekat dengan persilangan untuk melewati persilangan lebih dulu agar tidak terjadi crash atau tabrakan. “ribet banget penjelasan ku ya..??heheheh.._^”.
0 komentar:
Posting Komentar