16 agustus 2013, 1 hari menjelang Independence day Negara Indonesia Tercinta. Saat Itu, malam hari saya Berada di Pos Pendakian Ranupane, yakni Pos Perijinan Pendakian Gunung Semeru di Malang Selatan- Jawa Timur. Berangkat dari sidoarjo dengan bekal seadanya, yakni Roti 1 Bungkus, Sarung, Jaket, dan 2 botol air mineral ukuran 100 ml,yang semuanya itu masuk dalam 1 tas daypack. Tanpa senter dan peralatan mendaki yang sesuai S.O.P., sedikit di bilang Nekad memang, tapi itu semua di karenakan, target saya pendakian hanya untuk mengikuti upacara di Ranu Kumbolo pada keesokan paginya dan berencana turun pada siang harinya.
Para Pendaki Sempat tidak di ijinkan masuk pada malam itu, karena Para Pendaki di Ranukumbolo dan kalimati sudah melebihi kuota. Jadi Pendakian Boleh di Lakukan Pada Besok Sore atau menunggu Kuota di Ranukumbolo dan kalimati berkurang, setelah upacara bendera di lakukan.
Waktu Pagi Subuh, tanpa melalui Perijinan Pendakian. Saya Memutuskan Untuk Berangkat Sendiri. Menuju Ranu Kumbolo. Dengan di temani 1 team berjumlah 14 orang yang berhasil saya bujuk untuk berangkat “Nekad”.
Waktu Pagi Subuh, tanpa melalui Perijinan Pendakian. Saya Memutuskan Untuk Berangkat Sendiri. Menuju Ranu Kumbolo. Dengan di temani 1 team berjumlah 14 orang yang berhasil saya bujuk untuk berangkat “Nekad”.
Awalnya Team Itu Begitu Bersemangat untuk memulai pendakian, tapi di karenakan kondisi team itu yang cepat kelelahan. Sehinggah Waktu perjalanan menjadi lebih lambat. Hal ini menghambat saya untuk datang pada upacara bendera tepat waktu. Akhirnya saya memutuskan untuk mendahului Team Tersebut, lagi pula Terang Pagi Sudah Menyapa, dan perjalanan ke ranu kumbolo tidak terlalu susah.
Dengan Sedikit Berlari Kecil, akhirnya hanya dalam waktu 2 Jam Saya yang sendirian dalam perjalanan tersebut Sampai di ranu kumbolo. Betapa kagetnya saat melihat ranu kumbolo di penuhi ratusan tenda dan ribuan para pendaki yang baru bangun dari tidurnya dan akan bersiap melakukan upacara bendera 17 Agustus 2013.
Karena saya sendirian, tanpa adanya seorang pun yang saya kenal, akhirnya. Dengan cuek saya bergabung dalam kumpulan para pendaki yang berbaris membentuk lingkaran. Prosesi Upacara berlangsung dengan penuh semangat dan khidmat hinggah selesai.
Banyak Sekali Keuntungan yang di dapat dari pendakian sendirian. Mulai dari di kasih makanan gratis, mendapat teman-teman baru, hingga bertemu dengan kawan yang dikenal secara tak terduga.
Akhirnya pada pukul 14.30 saya memutuskan untuk segera kembali ke ranu pane. Tapi dalam perjalanan turun gunung pun , sore itu masih banyak di jumpai para pendaki yang melakukan pendakian. Akhirnya dengan sedikit berlari kecil, yang hanya membutuhkan waktu 1 setengah jam. Saya pun sampai pada pos ranupane.
Sesampai di Depan Pos Perijinan, Saya di cegah 1 orang, dan menanyakan tentang. Kenapa saya tidak membawa sampah turun ??, Mana Karcis Masuk Pendakian ??, Jam Berapa Mulai Pendakian.???. Di Karenakan saya Tidak dapat menjawab apa yang di tanyakan, akhirnya saya di giring masuk ke ruang tamu pos perijinan, yang saat itu saya memakai sarung untuk menutupi badan. Di dalam sana sudah terdapat beberapa para pendaki yang di marahi dan di nasehati dan di catat namanya yang kemudian di black list, untuk tidak di perbolehkan lagi melakukan pendakian di gunung semeru. Hal ini di karenakan, kemungkinan besar mereka tidak membawa sampah, atau tidak melakukan perijinan ketika mulai melakukan pendakian. Saya yang di samping mereka pun hanya senyam-senyum seperti tidak bersalah, melihat mereka di marahin. Entah Mengapa pegawai Pos Perijinan tidak memarahi saya, menasehati, ataupun melakukan black list terhadap saya. Apa karena saya memakai sarung, sehinggah mungkin mereka menganggap saya penduduk bromo tengger semeru..???. Entahlah yang jelas saya bebas dan dapat melajutkan perjalanan lagi menuju warung terdekat untuk makan.
Pada pukul 17.30 saya pun pulang dengan mengendarai sepeda motor yang sebelumnya saya parkirkan. Perjalan pulang malam itu begitu menyiksa. Betapa tidak, dingginnya membuat tangan, leher, dan badan menjadi sedikit kaku, yang mengakibatkan sedikit susah mengendalikan laju sepeda motor, apalagi jalanan dari ranupane menuju air terjun cuban pelangi begitu bergelombang dan tidak rata.
Akhirnya pada pukul 21.00 WIB pada tanggal 17 Agustu 2013, saya sampai di rumah dengan selamat dan sehat dengan paras wajah yang masih Tampan. Haha.
Note : Mohon kepada para pembaca, untuk tidak melakukan hal-hal negatif dalam cerita tersebut saat pendakian ke semeru atau pendakian-pendakian gunung lainnya. Contohnya melakukan pendakian tanpa ijin, tidak membawa senter, tidak membawa tenda, dan tidak membawa bekal yang cukup dan lain-lain. Yang tidak sesuai dengan S.O.P Pendakian Gunung.
Hal Tersebut di karenakan saya sudah terbiasa melakukannya dan memiliki persiapan yang matang, dalam hal survival, Pemetaan dan Kompas.Jadi siap menanggung segala resiko yang terjadi, baik itu tersesat ataupun melakukan survival di Hutan.
Jadi di Mohon Para Pendaki Yang Membaca Hal ini, dan tidak memiliki pengetahuan tentang yang saya sebut tadi di atas. Di sarankan untuk tetap mematuhi peraturang yang sudah di berlakukan secara resmi.
Disini Saya Secara Jujur Menyatakan Saya Bukan Pendaki Gunung Yang Baik, dan apabila ada kritik pedas atau apapun tentang tindakan saya. Saya terima dengan lapang dada. Terima Kasih. Ini Semua Gara-Gara Mas Bagong.hahaha_^peace
Jadi di Mohon Para Pendaki Yang Membaca Hal ini, dan tidak memiliki pengetahuan tentang yang saya sebut tadi di atas. Di sarankan untuk tetap mematuhi peraturang yang sudah di berlakukan secara resmi.
Disini Saya Secara Jujur Menyatakan Saya Bukan Pendaki Gunung Yang Baik, dan apabila ada kritik pedas atau apapun tentang tindakan saya. Saya terima dengan lapang dada. Terima Kasih. Ini Semua Gara-Gara Mas Bagong.hahaha_^peace
0 komentar:
Posting Komentar