Label:

Si Ibeng Manusia Biasa

Al Kisah di Ceritakan, seorang anak berusia 16 Tahun, sebut saja namanya Ibeng. Si Ibeng hobinya Naik Motor dan kebut- kebutan di jalan. Sejak kecil Ibeng sudah bercita-cita untuk menjadi Polisi. Dalam hal kebut- kebutan di Jalan, Ibeng sudah terbiasa di Tilang oleh Polisi, mulai dari tidak mempunyai SIM, tidak Memakai helm, melanggar Lalu Lintas dan masih banyak lagi. Baginya di tilang oleh Polisi adalah hal biasa.

Si Ibeng berasal dari keluarga terpandang di kampungnya. Ayahnya adalah seorang lurah dan ibunya adalah seorang Guru. Kedua orangtuanya sangat menyanyanggi si Ibeng yang anak bungsu ini. Sehingga pada ulang tahunnya yang ke 15, Ibeng sudah di belikan Ayahnya sepeda motor sebagai transportasi untuk berangkat ke sekolah. Maklum sekolah Ibeng cukup jauh, sekitar 10 menit dengan sepeda motor dari rumah menuju sekolah.
Pada Usia 16 Tahun, Ibeng sudah mempunyai SIM B. Untuk Pengendara Bermotor.
Sekarang Ibeng sudah tidak takut di Tilang Lagi.

Pada usia 17 tahun si Ibeng, merayakan kelulusannya dengan penuh Huforia, berkendara sepeda motor dengan teman-temannya, mengelilingi kota. Bajunya penuh corat-coret, tanpa helm dengan selalu berkali-kali membunyikan klasonnya, mungkin saking senangnya.

Tak di sangka si Ibeng dan teman- temannya di tengah jalan mendapat hadangan dari polisi yang akan menilang ibeng dan teman-temannya. Tak mau tertangkap begitu saja, si ibeng lalu memutar setir, berbalik dan berusah kabur, tapi sayang ibeng kalah cepat. Setirnya motornya sudah di pegang oleh Pak Polisi dan kuncinya langsung di copot paksa.

2 Tahun sudah sejak kejadian itu, Ibeng menjadi seorang penegak hukum. Cita-citanya sejak kecil menjadi seorang Polisi akhirnya tercapai. Ibeng  bekerja di Satuan Khusus Lalu Lintas. Bertugas untuk menegakkan hukum di Jalanan. Siapa yang melanggar akan di tilangnya. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, bahwakan orang yang umurnya lebih tua darinya. Bukan halangan baginya untuk menegakkan hukum.  

Ibeng sekarang berumur 40 tahun tapi tetap gagah. Memiliki anak berusia 15 tahun yang duduk di bangku SMA. 1 Tahun Yang lalu saat anaknnya ulang tahun,  Ibeng membelikan sepeda motor sebagai hadiahnya. Ibeng sadar bahwa anaknya masih belum cukup umur untuk mengendarai sepeda motor di jalananan, dan tentunya ibeng khawatir atas keselamatan anaknya saat mengendarai sepeda motor di jalalan. Tapi Ibeng selalu berdoa dan Yakin bahwa Tuhan yang Maha ESA akan selalu melindungi keluarganya. Alasanya kedunya agar memudahkan anaknya dalam beraktivitas di luar rumah.

Pada usia anaknya yang ke 16 Tahun, Ibeng menguruskan SIM untuk anaknya. Lagipula Ibeng adalah seorang polisi, jadi akan lebih mudah dan murah mengurus SIM untuk anaknya. Si anak yang berniat setelah lulus sekolah akan melanjutkan pendidikannya dalam bidang  Hukum. Anaknya Sangat menyanyanggi Si Ibeng, Ayahnya.


* Nama dan Latar Cerita Ini Hanyalah Fiktif Belaka dan Apabila Ada Yang Merasa Tersinggung, Penulis Memohon Maap Sebesar-besarnya. 



            

0 komentar:

Posting Komentar