Label:

Kulihat Darah Pada Saat Itu...!!!


Kala itu aku aku melihat darah yang menetes dan mencair bersatu dalam panasnya aspal pada jalan kampung itu yang di kanan dirinya adalah sawah tak berpadi. Ku dekati dengan pikiran binggung dan tak karuan, melihat rasa sakit yang begitu teramat sangat sembari menyesali perbuatan.

 Bapak tua itu berjalan menyeret kaki kanannya menuju ke tengah yang sepi dan panas. Ibu yang sedang mengandung dan seorang anaknya yang sedang tertindih sepeda motor merintih kesakitan. Inginku berteriak “oh Tuhan...kenapa ini harus terjadi..!!!”, tapi kebinggungan dan kepanikan tak membuat itu semua terjadi.

Ku lihat di ujung sana temanku menahan rasa sakitnya, tergeletak di sebelah sepeda motor Honda supra 110 yang ikut menyeretnya sejauh 10 meter. Bajunya sobek, celananya pun sama. Helmnya kesayangannya yang berwarna biru tak terlihat entah dimana.

Pikiranku yang melihat kondisi seperti itu seakan berkata “lari..ronal..lari...polisi akan segera datang...!!!”. Tatapanku kosong, detak jantungku berdebar dengan tak terkendali, aku mengusah keringatku dengan bajuku yang sobek. Kulihat luka bekas kecelakaan 1 minggu lalu kembali berdarah dan menambah rasa sakit.

Aku binggung, karena hanya aku seorang yang dapat langsung berdiri dan berjalan pada saat itu.

Masih ku ingat, kurasakan darah yang kental itu menempel pada telapak kakiku. Ini bukan darahku ini darah orang tersebut..!!. Selama beberapa detik dalam kebinggungan ku perhatikan punggung telapak kakinya yang menyerupai cekungan berdiamter 2 cm yang berisikan darah yang kental. Dia menjerit, kaget ! memandangku dalam tatapan penuh amarah , dalam penderitaannya saat itu.

Kebinggungan,,,! lebih dari 5 menit aku menghadapinya sendiri dengan penyelasan yang tak akan berakhir.

Aku mencoba membantu ibu dan anak yang tertindih sepeda motornya. Tangis dan rasa sakit yang mereka rasakan, aku tak akan pernah mengetahui hal itu karena rasa bersalah membuatku tak mampu merasakan apa-apa. Hanya kekosongan dan kebinggungan yang tampak.

Mereka adalah 1 keluarga.seorang ibu yang sedang mengandung, seorang anak yang berumur 7 tahun dan seorang bapak. Saat di jalan yang sempit itu,  dan di depan sebuah mobil Box Pick Up yang sedang melaju pelan. Aku di boncengan oleh temanku. Kami memang berencana untuk melakuakan balapan di siang hari yang panas itu. Temanku lainya yang juga berboncengan berhasil melewati mobil box pick up dengan cepat dan gilanya, tapi malang ketika aku dan temanku mencoba melewati mobil Box Pick up. Datang dari arah berlawanan sepeda motor yang mengangkut 1 keluarga itu ”ppprraaakkkkk.....!!.” suara pertama yang aku dengar ketika sepeda motor kami saling bersenggolan.

Aku terpental dan terseret sejauh 20 meter jauh melewati mobil pick up yang tak sadar akan kejadianitu yang juga hampir melindas kepalaku. Dan dalam keadaaan terseret, aku melihat temanku terseret bersama sepeda motornya dan masuk kedalam sawah tak berpadi.


10 menit telah berlalu dan tak ada yang bisa kau perbuat. Aku sendiri saat itu.!!.

5 menit kemudian aku berada dalam situasi yang mencekam. Dalam tatapan amarah dari puluhan warga kampung yang mengetahui kejadian itu. Aku dan temanku di bawa masuk ke dalam gang menuju kediaman korban.
“Jangan...Jangan...Mereka masih anak kecil....!!!” bentak seorang warga yang berjalan di sampingku, kepada warga lain yang hendak menghakimi kami.

Aku ingat saat itu, saat dimana nyawaku hampir hilang. Saat dimana amarah berkumpul menjadi satu dan seakan meledak. Yang kutahu tulisan ini tak akan mampu mengambarkan situasi yang terjadi saat itu pada umur 15 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar