KOPDAR - Malam ini sejenak Kopdar(kopi darat) di depan Lapangan Pesta Rakyat di depan IAIN Surabaya dan Jatim EXPO. Kemarin memberitahu Vivi dan Gusty, tapi malam ini Vivi dan Gusty malah tidak nongol-nongol. Akhirnya kopda sendirian deh.
Walaupun waktu berangkat tadi di jalan sempat hujan gerimis di daerah Aloha Surabaya. Tapi entah kenapa begitu yakin kalau di lokasi kopdar kagak hujan. Dan bener banget feelingku, ternyata di lokasi emang tidak hujan,“untunglah...”
Malam itu sekitar pukul 20.00, dan kondisi di sana lumayan ramai dengan berbagai macam orang tapi lebih banyak anak mudanya sih.
walaupun sedikit iri dengan banyaknya anak muda yang membawa pasangannya masing-masing, maklum aku sendirian ngopinya.Tanpa rokok, akhirnya beli krupuk+ sambel petis sebagai kudapan yang di barengi dengan Kopi torabika.
Dengan suara bising kereta api yang lewat setiap 15 menit sekali, tak membuat ku terganggu. Memang karena lokasi kopdar hanya beberapa meter dari jalur rel kereta api.
Malam itu angin lumayan berhembus, dalam hati jadi berkata gini deh “siap-siap masuk angin kayaknya ini.huft.._^”.
Sejenak melihat kantong tas yang berisi uang receh, maklum di sana banyak pengamen yang selalu berlalu lalang tanpa henti, jadi sebelum berangkat ngopi harus di siapin recehan. Tapi kalau di hitung-hitung uangku habis bukan untuk kopdar malahan tapi untuk memberi kepada pengemis. Tapi ya sudahlah, yang penting aku Ikhlas._^.
Sepi mulai terasa karena menit telah berganti jam. “iseng-iseng telepon aditya ah..”, akhirnya teleponku di terima olehnya. Lama mengobrol di telepon hanya untuk mendengar curhatannya, “soalnya maklum sahabat dari kecil jadi radak aneh kalau kita sudah ngobrol, apa aja yang di omongin pasti nyambung.hahahaah.._^”. Walaupun di sebelah ada tentara yang juga lagi ngopi dengan temannya.tak membuatku sungakan untuk tertawa terbahak-bahak, karena begitu asyiknya mengobrol dengan sahabat kecil.
Ok... Jam sudah menunjukan pukul 21.30, sedangkan yang di tunggu- tunggu yakni vivi dan gusty tidak datang juga.akhirnya pulang. Walaupun sebelum pulang sempat di tanya’in oleh si penjual, “kok sendirian mas.??” , “iya mas, yang di tunggu gak nonggol-nonggol, ya wes aku pulang, monggo mas.!”, sambil ngoloyor pergi. (yours)
Malam itu angin lumayan berhembus, dalam hati jadi berkata gini deh “siap-siap masuk angin kayaknya ini.huft.._^”.
Sejenak melihat kantong tas yang berisi uang receh, maklum di sana banyak pengamen yang selalu berlalu lalang tanpa henti, jadi sebelum berangkat ngopi harus di siapin recehan. Tapi kalau di hitung-hitung uangku habis bukan untuk kopdar malahan tapi untuk memberi kepada pengemis. Tapi ya sudahlah, yang penting aku Ikhlas._^.
Sepi mulai terasa karena menit telah berganti jam. “iseng-iseng telepon aditya ah..”, akhirnya teleponku di terima olehnya. Lama mengobrol di telepon hanya untuk mendengar curhatannya, “soalnya maklum sahabat dari kecil jadi radak aneh kalau kita sudah ngobrol, apa aja yang di omongin pasti nyambung.hahahaah.._^”. Walaupun di sebelah ada tentara yang juga lagi ngopi dengan temannya.tak membuatku sungakan untuk tertawa terbahak-bahak, karena begitu asyiknya mengobrol dengan sahabat kecil.
Ok... Jam sudah menunjukan pukul 21.30, sedangkan yang di tunggu- tunggu yakni vivi dan gusty tidak datang juga.akhirnya pulang. Walaupun sebelum pulang sempat di tanya’in oleh si penjual, “kok sendirian mas.??” , “iya mas, yang di tunggu gak nonggol-nonggol, ya wes aku pulang, monggo mas.!”, sambil ngoloyor pergi. (yours)
0 komentar:
Posting Komentar