Label: , , , ,

Berbagi Cerita Tentang "Bullying"



Hari ini, saya mendapatkan sebuah kasus yang mungkin bagi saya sebagai seorang pelatih taekwondo sedikit membinggukan untuk mengambil sebuah kebijakan.

Kasusnya demikian :

Hari ini, orang tua Liverpool (anak didik saya) yang mendatangi saya dan hendak berkonsultasi. Tentang permasalahan anaknya yang sering di pukul dan di bully oleh teman sekelasnya. Yang jadi masalah dari orang tua Liverpool adalah, bahwa Liverpool  sama sekali tidak melakukan perlawanan balik ataupun bertahan dari serangan, Liverpool malah menerima pukulan yang di berikan oleh teman sekelasnya tersebut. Dan ini bukan kali pertamanya Liverpool  mengalami pemukulan ataupun kekekerasan tersebut. Menurut orang tuanya, Liverpool sudah sering mengalami hal tersebut, hanya saja Liverpool sering menutupi kejadian itu dari orang tuannya. Dan yang paling di sesalkan adalah untuk agar terlihat kuat di mata orang tuanya, Liverpool berbohong. Bahwa ketika teman sekelasnya itu melakukan kekerasan padanya Liverpool mengatakan kepada ibunya kalau Liverpool mempertahakan harga dirinya dengan cara membalas perlakukan teman sekelasnya tersebut. 

Orang tua Liverpool pun, sebenarnya tidak setuju, jika Liverpool melakukan kekerasan terhadap orang lain, tapi menurut pendapat orang tuanya, jika hal itu terjadi terus menerus pada Liverpool, dan Liverpool tidak melakukan upaya apapun, ditakutkan kedepannya Liverpool tidak memiliki kepercayaan diri untuk melawan ketika Liverpool sedang mengalami kekerasan. Hal ini yang di takutkan oleh orang tua Liverpool. Dan hal ini juga tidak baik bagi perkembangan hidupnya di masa mendatang.

Saya Sebagai pelatihnya pun, mencoba untuk mengarahannya ke arah yang lebih baik, bukan untuk melawan balik, tapi setidaknya Liverpool memiliki ketegasan untuk tidak mau menerima kekerasan macam apapun terhadap dirinya., dan mampu membela dirinya, ketika sedang dalam situasi genting. Saya juga tidak mengajarkannya memulai sebuah konflik, perkelahian atau kekerasan. Karena Bela Diri tidak mengajarkan untuk memulai sebuah konflik, perkelahian ataupun kekerasan.

Memang hal ini bagi saya sedikit rumit, jika harus menjelaskan kepada Liverpool yang masih berusia 6 tahun. Dan belum mengerti betul filosofi bela diri taekwondo yang dia Pelajari. Tapi melalui kesabaran, hal itu mungkin dapat cepat di mengerti.



0 komentar:

Posting Komentar